Pada musim depan, Dovizioso akan bertandem dengan Jorge Lorenzo yang baru saja pindah dari Yamaha.
Keduanya pun sudah mengenal satu sama lain dan pernah menjadi rival pada perebutan gelar juara dunia kelas 250 cc pada 2006 sampai 2007 lalu.
Dan menurut Lorenzo, Dovizioso merupakan pebalap yang logis dan banyak sekali memiliki pengalaman. Dia tidak akan membuat satu pun keselahan dan selalu berhasil mendapatkan poin.
“Andrea merupakan salah satu orang yang sangat logis dan memiliki banyak pengalamn. Dia tidak membuat kesalahan, selalu menyelesaikan balapan dan mencetak banyak poin,” kata Lorenzo, seperti dikutip motorsport.
X-Fuera pun mengaku akan sangat sulit untuk bisa menjadi yang tercepat dari Dovozioso terutama saat menunggangi motor Ducati Desmosedici.
“Dia sangat cepat di Valencia dan saya pikir dia dalam momen terbaik sepanjang kariernya tersebut. Tidak akan mudah untuk menjadi lebih cepat dari dia,” ujarnya.
Dovizioso pertama kali memulai debutnya di kelas MotoGP bersama Tim Scot Honda pada 2008 silam. Usai debutnya tersebut, delapan musim selanjutnya Dovizioso berhasil empat kali finis pada akhir musim dengan perolehan poin selalu berada di atas rekan setimnya. Empat musim tersebut yakni 2012,2013,2014 dan 2016.
Sementara empat musim lainnya, tiga musim selalu finis di belakang rekan setimnya sebanyak tiga kali yakni pada 2009, 2010 dan 2015.
Sedangkan pada musim 2011, Dovizioso yang kala itu membalap bersama tim HRC Honda memiliki perolehan poin di antara Casey Stoner dan Dani Pedrosa saat timnya masih menggunakan tiga pebalap.