Kuningan - Pesantren memiliki peran besar dalam upaya pelestarian Bahasa Daerah.
Di pesantren, materi pengajaran dari Kyai kepada Santri banyak mempergunakan Bahasa Daerah, ungkap Seniman Jabar, Acep Zamzam Noor ketika menjadi narasumber dalam Kongres Bahasa Daerah, di Kuningan, Kamis (1/12).
Acep, lebih lanjut memaparkan di pesantren pengajaran Bahasa dan Sastra Daerah diantaranya Bahasa Sunda tidak diajarkan secara formal. Namun, prosesnya berjalan efektif karena acara pengajian berikut aksennya menggunakan Bahasa Sunda.
Kyai atau yang di daerah dinamakan Ajengan rata-rata menggunakan Bahasa Sunda yang bagus. Untuk membaca kitab-kitab di Pesantren juga diterjemahkan dengan menggunakan Bahasa Sunda. Dengan kondisi ini pesantren sangat berperan dalam pelestarian Bahasa Daerah, khususnya Bahasa Sunda.
Proses pelestarian Bahasa Sunda di Pesantren, tak hanya berhenti di kalangan Santri, melalui pengajian kepada masyarakat, dakwah juga disampaikan dengan Bahasa Sunda.
Untuk melestarikan Bahasa Sunda di pesantren, ujar Acep agar santri-santri terus tertarik untuk menggunakan Bahasa Sunda, seniman diminta untuk membuat terobosan, diantaranya membuat komunitas-komunitas pencinta sastra dan bahasa sunda di lingkungan pesantren.
