Semarang – Presiden RI Ir H Joko Widodo bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dijadwalkan meresmikan Kawasan Industri Kendal (KIK), Senin (14/11).
Dalam acara peresmian tersebut juga diagendakan penandatanganan komitmen investasi (MoU) oleh 25 pengusaha Singapura.
Dalam acara peresmian tersebut juga diagendakan penandatanganan komitmen investasi (MoU) oleh 25 pengusaha Singapura.
“Singapura merupakan mitra penting dalam berbagai hal. Mengapa penting? Singapura mitra dagang terbesar bagi Indonesia, angkanya lebih dari 30 miliar dollar AS, investasi mitra asing nomor satu," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat konferensi pers mengenai rencana peresmian KIK di Puri Gedeh, Minggu (13/11).
Ditambahkan, hingga 2015 investasi Singapura di Indonesia sudah mencapai 5,95 miliar dollar AS, melalui 3.012 proyek investasi. Adanya KIK akan menambah peluang investasi di negara ini, khususnya di Jawa Tengah. Multiplier effect-nya pun akan dirasakan banyak pihak, terutama meningkatkan perekonomian rakyat.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan KIK merupakan kawasan industri terpadu seluas 2.700 hektare di Kecamatan Kaliwungu dan Brangsong, Kabupaten Kendal.
Pada tahap pertama, disiapkan sekitar 1.000 hektare lahan yang nantinya dibangun dan dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur pendukung, seperti waste water treatment, power plant, serta terintegrasi dengan pelabuhan dan jalur kereta api. Tidak hanya itu, jaminan pengurusan perizinan menjadi daya tarik tersendiri.
“Di KIK ini sudah disiapkan sistem perizinan tiga jam. Jadi dalam tiga jam investor sudah bisa konfirmasi nama PT, nomor NPWP, dan waktu membangun. Sehingga jika persyaratannya sudah sesuai, investor tinggal masuk saja dengan mudah,” terangnya.
Presiden Direktur PT Jababeka Tbk Budianto Liman menambahkan hingga kini sekitar 20 perusahaan sudah berkomitmen mengembangkan usaha di KIK dengan nilai investasi sekitar Rp 4 triliun.
Sedikitnya 4.000 tenaga kerja akan diserap industri di tempat itu. Jika keseluruhan lahan sudah dibangun, nantinya pekerja yang terserap dapat mencapai 500.000 orang. Sebagian besar pekerja diutamakan dari Kendal dan sekitarnya.
Sedikitnya 4.000 tenaga kerja akan diserap industri di tempat itu. Jika keseluruhan lahan sudah dibangun, nantinya pekerja yang terserap dapat mencapai 500.000 orang. Sebagian besar pekerja diutamakan dari Kendal dan sekitarnya.
Selain untuk industri, imbuhnya, pada KIK akan dibangun perumahan dan tempat komersial dalam beberapa tahap. Bahkan, juga direncanakan memiliki beberapa kluster industri seperti fashion city, food city, furniture hub, dan building material zone.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap dioperasikannya KIK akan mengurangi pengangguran di provinsi ini. Dia akan terus mendorong pertumbuhan kawasan industri di tempat-tempat lain, khususnya industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
Hal itu juga sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2104 tentang Perindustrian di mana perusahaan wajib melakukan aktivitasnya di dalam kawasan industri.
“Harapan besar kami adalah kemiskinan serta pengangguran yang masih tinggi di Jateng bisa didobrak dan ditekan dengan mereka bekerja. Maka sentra-sentra kawasan industri seperti ini bisa menyerap banyak tenaga kerja,” beber Ganjar.
Untuk memenuhi kebutuhan industri, imbuh gubernur, pihaknya telah menyiapkan sumber daya manusia terdidik dan trampil melalui sekolah menengah kejuruan (SMK). Di samping itu, peningkatan ketrampilan juga dilakukan di balai latihan kerja (BLK), dengan kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.