Bandung - Deputi Kepala KPWBI Jabar Soekowardojo menyebutkan ekonomi Jabar sejauh ini ditopang tiga sektor utama. Yakni, industri pengolahan dengan pangsa 43,03%, perdagangan dengan pangsa 15,21%, dan pertanian dengan pangsa 8,71%.
"Sebenarnya, produk Jabar yang berdaya saing tinggi ini yaitu tekstil dan peralatan elektronika," tambahnya.
Mengenai tingkat daya saing Jabar yang terbilang kalah dengan Jakarta dan Jatim, dia menyebutkan ini dikarenakan Jabar belum memiliki pelabuhan yang representatif. Jakarta dan Jatim relatif unggul karena dua provinsi ini memiliki Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
"Berdasarkan riset yang kita lakukan, adanya pelabuhan itu mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi. Rencana pembangunan Pelabuhan Patimban Subang saya pikir positif dan akan berpengaruh terhadap perekonomian Jabar. Ini karena ada efisiensi cost dan intensitas tinggi antarpulau," ucap Soekowardojo.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengamini ketiadaan pelabuhan barang ini membuat provinsi ini tertinggal dari Jakarta dan Jatim.
"Saya yakin, nanti dengan adanya Pelabuhan Patimban akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jabar," ujar pria yang akrab disapa Aher ini. Hal itu diungkapkan Sukowardoyo san Gubernur Jabar usai Pertemuan Tahunan BI Perwakilan Jawa Barat di Trans Luxury Hotel.