Pemerintah Malaysia mendesak negara-negara anggota ASEAN untuk menyelesaikan masalah Muslimin Rohingya di Myanmar.
Kantor berita Reuters (19/12) melaporkan, Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia, Senin (19/12) dalam pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota ASEAN di Yangon, Myanmar mengumumkan, masalah Muslimin Rohingya di Myanmar adalah sebuah masalah regional dan ia meminta ASEAN selain melakukan koordinasi untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi Muslimin Rohingya, juga menyelidiki kekerasan yang menimpa mereka.
Ia menambahkan, kemajuan dalam dukungan atas hak-hak Muslimin Rohingya di Negara Bagian Rakhine sangat lambat dan sejumlah laporan menyebutkan berlanjutnya penangkapan sepihak, pembunuhan dan serangan terhadap Muslimin Rohingya oleh militer Myanmar.
Najib Tun Razak, Perdana Menteri Malaysia baru-baru ini dalam sebuah aksi unjuk rasa, memprotes Aung San Suu Kyi, Menlu Myanmar dan menuduhnya telah mengeluarkan ijin "pembunuhan massal" di negara itu.
Setelah tuduhan PM Malaysia itu, pemerintah Myanmar langsung memanggil Duta Besar Malaysia, dan beberapa hari kemudian Menlu Indonesia, Retno Marsudi bertolak ke Myanmar untuk berunding dengan Aung San Suu Kyi terkait Muslimin negara itu.
Pertemuan tingkat menlu negara-negara anggota ASEAN digelar hari Senin (19/12) di Yangon, Myanmar untuk menentukan nasib minoritas Rohingya menyusul aksi penumpasan oleh aparat keamanan Myanmar yang memicu protes sejumlah negara tetangga.
Muslimin Rohingya sejak tahun 2012 hingga sekarang terus menjadi target serangan warga Buddha ekstrem di Negara Bagian Rakhine. Bulan Oktober lalu menjadi momen putaran baru kekerasan terhadap Muslimin Rohingya. Aksi kekerasan tersebut menyebabkan lebih dari 30.000 Muslim Rohingya kehilangan rumah mereka.