IRNA (6/12) melaporkan, ECA yang merupakan bagian dari lembaga hukum Uni Eropa, Selasa (6/12) mengumumkan, sekalipun pemerintah Ukraina sedang berusaha menjalankan reformasi, namun sampai saat ini masih menyandang predikat negara terkorup di Eropa.
Di bagian lain laporan ECA disebutkan, perang melawan korupsi di Ukraina mengalami peningkatan seiring dengan diterapkannya program kemudahan sistem pengeluaran visa Uni Eropa, akan tetapi langkah ini tidak cukup signifikan mendorong reformasi di Ukraina.
Pengadilan Auditor, Uni Eropa berharap hasil-hasil dari program perang melawan korupsi dalam struktur pemerintahan Ukraina bisa ditingkatkan dan diperkuat.
Menurut laporan ECA, kepentingan-kepentingan untuk mengeruk keuntungan pribadi, berdampak pada pembentukan kebijakan-kebijakan sosial di Ukraina dan para investor berpengaruh di bidang-bidang sensitif seperti ekonomi, politik dan media, terus melanjutkan infiltrasinya.
Pemerintah Ukraina, Selasa (6/12) menekankan implementasi janji mereka untuk memberantas akar korupsi dan meminta perluasan kerja sama dengan negara-negara donor.