RAT ke XIX Kopersa WMS di lapangan Desa Jambelaer |
SUBANG, NR - Koperasi Wanita Mekar Saluyu (WMS) berada di Desa Jambelaer, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang memiliki aset sekitar Rp 11 miliar. Mereka pun rutin menggelar rapat anggota tahunan (RAT), seperti RAT ke XIX pada Kamis,(19/1/2017), di lapangan desa yang dikuti 2.128 anggotanya.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Jawa Barat, Mustopa Djamaludin, di selah acara RAT mengatakan, Koperasi WMS sudah belasan tahun dan terus berkembang, menjadi salah satu kebanggaan Jawa Barat.
“Sekarang anggotanya sudah mencapai 2.100, tersebar di 18 kampung. Ini bukti kalau koperasi dikelola dengan baik. Bisa semakin besar dan masyarakat merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Selain sudah menggelar XIX kali RAT, lokasinya berada di pelosok perdesaan dan pengurusnya ibu-ibu semua. Itu artinya, faktor lokasi tak jadi hambatan kalau benar mengelola hasilnya pasti baik dan bermanfaat bagi anggotanya.
"Koperasi ini sehat. Selain asetnya mencapai Rp 11 miliar, juga tidak memiliki hutang dan SHU- nya hampir Rp 2 miliar. Kemudian diaudit akuntan publik, dan saat RAT anggotanya sangat banyak bisa hadir, sehingga pelaksanaannya berlangsung di lapangan," paparnya kutip PR.om
Dijelaskannya, keberadaan koperasi di desa yang dikelola kaum ibu, ternyata mampu berkembang dan tetap bertahan sampai belasan tahun. Kuncinya, meski berada di desa tapi manajemen perkotaan.
“Mereka bisa mengalahkan koperasi-koperasi di kota besar yang lokasinya strategis, dan sumber daya manusia berikut fasilitas lengkap.
Ketua KMS Een Kurniati mengatakan, perputaran keuangan secara umum relatif lancer, “Yang macet hanya 6 persen. Walaupun tidak terlalu besar, tetapi terus berupaya agar bisa nol persen,” katanya.
"RAT ini selain menyampaikan laporan pertanggungjawaban, juga disampaikan rencana ke depan. Kami juga menghimpun usulan dan aspirasi anggota. Contohnya, tahun lalu ada usulan anggota ingin punya mobil bak terbuka, itu bisa terealisasi," paparnya.
Diakuinya, banyak perbankan yang menawarkan pinjaman, tetapi ditolak karena tak mau jadi beban buat setorannya. Hingga saat ini koperasi tak memiliki hutang, malahan punya cadangan kas di simpan di Bank. "Yang perlu dipahami, saya ini bukan pemilik koperasi. Sebab koperasi milik anggota dan usaha bersama. Walaupun koperasi wanita, tapi ada juga bapak-bapak yang nabung, malah maksa karena percaya dan simpanannya ratusan juta. Jadi uang di Bank itu titipan, milik anggota," ujarnya.
Seperti dilansir PR.com, Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dinas KUMKM Jabar, Elis Yatimah, mengapresiasi RAT akbar yang digelar Koperasi WMS dan pelaksanaannya tepat waktu. Apalagi dalam pelaksanaannya disampaikan LPJ dan rencana anggaran dan pendapatan tahun depan dihadapan ribuan anggotanya.
"Ini harus terus dipertahankan, jumlah kopwan sekarang mencapai 685 orang. Di sini salah satu terbaik di Jabar dan punya prestasi nasional,” katanya.
Ke depan perlu dianggarkan untuk penndidikan dan latihan bagi anggota, sekaligus upaya regenerasi," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Subang, Ugit, keberadaan Koperasi WMS anggotanya mencapai 2.128 orang mampu memperkuat pertumbuhan ekonomi. Apalagi sudah belasan tahun tetap berjalan sisa hasil usaha (shu) dan anggotanya terus bertambah.
"Saya harap bisa terus dijaga apalagi keberadaannya sudah diakui Jabar maupun nasional," ucapnya. Editor: Putra H