Pelaku Pungli e-KTP diperiksa polisi |
SUBANG, NR- Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kabupaten Subang, Jawa Barta, mengamankan 4 orang saat berada di halaman Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Subang diduga pelaku pungli. Keempat orang tersebut tertangkap tangan tim saat pengurusan e-KTP.
Seperti dilansir PR.com, informasi yang dihimpun Selasa,(17/1/2017), operasi tangkap tangan tersebut dilakukan pada Senin,(16/1/2017), sekitar pukul 16.00 WIB. Keempat orang yang diamankan saat berada di halaman belakang Kantor Disdukcapil Subang dalam pengurusan pembuatan e-KTP.
Di antara mereka pada saat diamankan itu, ada yang memberi dan menerima uang, serta dua lainnya diduga sebagai calo. Mereka yang diamankan yaitu Sa (42) warga Kampung Nyalindung, Desa Tenjolaya, Kecamatan Kasomalang, Subang (pemberi uang); DS (37) warga Kampung Rawabadak, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan/Kabupaten Subang (penerima uang); HS (47) warga Blok Padajaya, Keurahan Cigadung, Kecamatan Subang; dan NS (54) warga Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan Subang (calo).
Kejadiann terungkap ketika Sa mengurus pembuatan E KTP melalui DS. Setelah selesai, DS memberikannya kepada Sa. Saat itu, Sa memberikan uang kepada DS sebesar Rp 50.000, dan pada memberikan uang itulah petugas mengamankanya bersama dua orang lainya diduga sebagai calo.
Petugas Satgas Saber Pungli juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai pecahan Rp 50.000, dan surat Keterangan pembuatan e-KTP. Mereka kini masih menjalani pemeriksaan Satgas Tindak Saber Pungli di Sat Reskrim untuk penyidikan lebih lanjut.
Seprti dilansir PR.com, Ketua Pelaksana Tim Satgas Saber Pungli yang juga Wakapolres Subang, Johanson, mengatakan OTT sebagai tindak lanjut terbentuknya Satgas Saber Pungli Kabupaten Subang.
"Petugas menindaklanjuti informasi dari masyarakat yang merasa dirugikan terkait maraknya praktik Pungli. Laporan dilanjutkan dengan penyelidikan dan melakukan operasi tangkap tangan," paprnya.
Kepala Disdukcapil Subang, Dadang Kurnianudin, mengatakan sudah mendapat laporan.Tetapi saat kejadiannya tidak mengetahui pasti. Ia pun berharap kejadian tersebut bisa menjadi pemicu perbaikan layanan ke depannya.
Selain itu, dia juga berharap kepada masyarakat bisa memahami, pelayanan administrasi kependudukan itu memerlukan proses. "Kami harap peristiwa tersebut tidak terulang lagi, dan masyarakat bersedia ikut antre dan mengurusnya sendiri tidak melalui perantara," ungkapnya. Putra H